Sejak hari itu, Hariku selalu ada hadirmu.
Ketika Hari-hari berlalu di makan waktu,
kamu menghiasi hariku dengan candamu yang entah bagaimana membuatku candu. Kamu
tertawa dan aku hanya tersenyum kecut karena menjadi objek candaanmu.
Tapi kamu tahu, karena tawa anehmu
itulah yang membuatku sulit melupakanmu. Aku ingat, kamu selalu mengomeliku
mengenai tingkahku. Jangan begini, jangan begitu, kalau jalan yang benar jangan
seperti zombie begitu. Dalam hati, aku sering mengumpat mengenai tingkahmu itu.
Namun baru ku sadari, kalau itu adalah perhatianmu.
Namun, aku lupa, setiap pertemuan pasti ada
perpisahan.
Aku ingat, hari terakhir, kamu memberiku
pesan, makan yang banyak nanti aku suka.
Aku hanya mengernyitkan dahi, pesanmu
ambigu. Kamu menyatakannya pada siapa? Ada banyak orang disini.
Setidaknya, kamu pernah menjadi motivasi
terbesarku. Kamu pernah membuatku merasa bahagia walau hanya sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar