Rabu, 14 Oktober 2015

In MeMorian



Mungkin..peribahasa dari mata turun ke hati itu ada benarnya.
Pernah ngga sih kamu merasa kagum sama seseorang? Kemudian rasa kagum itu berubah jadi rasa suka kemudian jadi cinta?
Kalau aku sih… maybe belum sampe cinta ya, hanya sebatas suka. I Mind.
Aku kagum sama seseorang. Kagum dengan segala hal yang ia punya, segala hal yang bisa ia dapatkan dan raih,, yang semua itu ngga bisa gue raih dan miliki.
Pertama kali melihatnya lagi setelah sekian lama, saat awal sma, dimana saat itu hari raya idul fitri, ia tersenyum setelah sholat atau ziarah, Aku tak tahu pasti, sambil berbocengan pada ayahnya. Dia mengenakan warna baju yang sama denganku, yaitu kuning. Itu aneh. Aneh sialan yang baru ku sadari sekarang. Pertanda buruk. I will have a feel with them.

Ia, anak itu, tersenyum cerah, secerah mentari, hampir seperti anime Naruto. Ia tersenyum dengan menampilkan deretan gigi-gigi putihnya. Yang sialnya tak ku balas. Di situ, di beranda teras bibiku… aku hanya terdiam, menimbang-nimbang, berpikir. Setelah aku sadar itu dia, dia sudah lewat, dan aku sadar kalau aku lupa membalasnya senyumnya. Shit banget. Reflekku memang kurang bagus.

Setahun berlalu, secara tak sengaja, aku berteman dengannya di social media.  Dari situ, aku mulai tahu ia bersekolah dimana, seperti apa kesehariannya. Dan dari situlah, kagumku dimulai.
Kagum yang membuatku merasa nyeri.
Saat berpapasan dan ia tidak mengenaliku.
Saat berdekatan dengannya dan ia tidak menyadariku.
Saat aku hanya bisa terdiam, melihatnya dari jauh.
Anjirr banget.  Pengin aku tonjok muka sok coolnya. Eh jangan deh, ntar dia ga ganteng lagi. Actually, what the hell?
Setelah beberapa kali bertemu dengannya dan ia tidak menyapaku. Aku menarik beberapa kesimpulan.
Alasan mengapa ia bertindak seperti itu.
Pertama, ia marah karena senyumnya tak dibalas.
Kedua, ia masih punya dendam ketika dulu aku menjahilinya waktu sd.
Ketiga, ia tidak suka denganku.
Semuanya bikin feeling ku down –
Kenapa? Why? Kenapa disaat aku mulai kagum dengannya?
Kenapa disaat aku mulai suka dengannya ia seperti itu?
Kenapa ada begitu tanya dengan awalan kenapa?
Kenapa waktu begitu cepat merubah seseorang? Ada apa dengannya satu tahun ini?
—Aku bertanya-tanya dalam hati. Terdiam, termenung dan berpikir.
Apakah ini balasan Tuhan untukku? Apakah ini karma? Karena dulu aku menjahilinya, karena dulu aku bahkan tak memandangnya? Karena dulu bahkan aku tak merasa atau akan menyukainya seperti ini?
Jika iya, mungkin ini yang namanya keadilan. Tapi hal ini, perasaan ini begitu membuat hatiku ngilu.
Aku jadi ingin bertemu dengannya dan menyapanya. Tapi aku bahkan tak dapat menemuinya. Karena aku bukan siapa-siapanya, bukan bagian dari hidupnya. Dan karenanya, sering membuatku merindukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terrarium