Kamis, 18 Oktober 2018

Secret !


Summary: 

Tentang Rina Maharani.
Ketua kelas yang cuek tapi penyayang. Manis di depan guru, tapi galak sama teman sekelasnya. Diam-diam Rina naksir sama ketua kelas di kelas sebelahnya, Aldi namanya. Anaknya ganteng, suka menolong dan rajin ibadah.
Rina sudah kelas 3 SMA. Kalau ditanya cita-citanya? Rina bakal jawab jadi Astronot dengan ngawurnya.
Suatu ketika, ada rumor yang beredar kalau Aldi itu suka merokok dan pasang tatto. Rini nggak percaya . Sejak saat itu, Rina mulai menemukan tujuan hidupnya yang baru.
Menemukan Rahasia Terbesar Aldi. Titik.




Sayup-sayup lagu klasik bernada sendu itu mulai mengalun di dalam kedai kopi yang dimasukinya. Aroma pekat kopi yang menguasai udara, suara-suara seduhan kopi, gemerisik-redam suara penggiling kopi meningkahi suasana kedai yang sepi.
Rina hanya duduk sambil menunggu pesanannya datang. Bukan, bukan pesanan miliknya sebenarnya, tapi pesanan milik temannya dan temannya itu sedang pergi ke toilet. Menitipkan handphone dan juga tas miliknya kepadanya.
Waktu itu Rina sedang melihat melihat foto-foto mereka berdua di handphone itu. Ia tengah mengagumi keindahan panorama pantai yang saat itu menjadi latar belakang foto mereka berdua tatkala sebuah pesan singkat masuk ke dalam handphone itu.
Rina yang biasanya begitu menghargai privasi orang lain, entah mengapa begitu tertarik untuk melihat isi pesan singkat itu. Padahal biasanya, ia cuek saja kalau ada pesan yang masuk ke dalam handphone milik temannya itu. Dilihatnya pengirim pesan yang tanpa nama.
'Say, Aku kangen banget sama kamu. Janji nonton berdua malam ini jadikan? Love you :*'

Rina merasa begitu familiar dengan kalimat itu. Keningnya berkerut membaca pesan singkat bernada mesra itu, seketika perasaan was-was muncul di hatinya. Pikirannya mulai membuat spekulasi-spekulasi. Kemudian dia menscrool pesan itu ke bawah dan menemukan jawabannya.
Rina hanya memandang handphone itu dengan pandangan kosong sebelum sebuah suara lirih menyadarkannya. Rina memandangnya dengan pandangan datar.
“Rin... ini nggak seperti yang lo bayangin.”
Itu ketika Rina mulai beranjak pergi meninggalkan tempat itu tanpa peduli dengan teriakan yang didengarnya.
Ketika sampai di rumah, Rina membanting pintu kamarnya dengan keras. Masa bodoh jika pintu itu rusak di keesokan harinya. Karena bagaimanapun Rina akan merusak pintu atau bagian lainnya dari furniture di dalam rumah ini. tidak ada yang akan menegurnya. Rumah ini sepi dan kosong. Sekosong hatinya.

Rina merebahkan tubuhnya dengan keras diatas kasurnya yang nyaman dengan posisi terlentang. Rina menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Dia Rina memejamkan matanya sebentar dan menarik napas dalam.

Getar dari handphone di saku roknya menyita perhatiannya. Dia ambil handphone itu kemudian melihat layarnya.
3 panggilan tidak terjawab.  

Kemudian Rina melempar handphone itu disisinya. Dia tidak peduli lagi. Apapun alasan yang dikatakan oleh orang itu, Rina tidak akan peduli.
Soundractk dari lagu favoritenya yang menjadi nada dering dari handphone tersebut lagi-lagi berbunyi.

Geudaereul barabol ttaemyeon modeun ge meomchujyo
Eonjebuteonji nado moreugeyeossjyo

Rina hanya melirik dari sudut matanya dengan datar.

Eoneu nal kkumcheoreom geudae dagawa
Nae mameul heundeuljyo
Unmyeongiran geol naneun neukkyeossjyo
I love you
Ketika lagu itu telah masuk dalam nada utamanya.
Bullshit!  Ujar Rina keras-keras.
Rina mengambilnya kemudian menggantinya nada dering telefonnya dengan lagu Souljah - Kuingin Kau Mati Saja.

Sebelum membanting handphone itu dan menyembunyikan wajahnya dengan bantal kesayangannnya kemudian mencoba memejamkan matanya lagi. Kali saja ini hanya mimpi dan dia akan keesokaan harinya semua itu akan kembali seperti sedia kala.

Dan ketika Rina membuka matanya. Ternyata itu nyata karena terdapat banyak notifikasi di whatsApp miliknya. Dia buka satu persatu dan Rina membaca kalimat terakhirnya.
Maaf
Jika hanya kata maaf dapat menghapus segalanya. Maka hatinya dapat kembali utuh.
[.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terrarium